MENJAWAB TUDUHAN DAN FITNAHAN SECARA LOGIS DAN TANPA HARUS BERDEBAT -BUKAN BLOG RESMI GEREJA TIBERIAS INDONESIA. DAN TIDAK MEWAKILI TIBERIAS SBG JURU BICARA-
Rabu, 27 Januari 2016
ARTI LAMBANG/LOGO GEREJA TIBERIAS INDONESIA
Banyak orang yang mungkin bertanya, apakah arti dari logo Gereja Tiberias Indonesia.
Sejarah Gereja Tiberias
Melalui pertemuan antara Pdt. Pariadji dengan Tuhan Yesus, maka Tuhan memerintahkan Pdt. Pariadji untuk mendirikan sebuah gereja dengan misi "MEMPERSIAPKAN JEMAAT YANG KUDUS, MISIONARIS DAN SIAP KE SORGA".
Melalui perintah Tuhan, maka Gereja Tiberias diberikan tugas khusus yang sangat spesifik, yaitu:
1. Mengembalikan kuasa di balik sakramen Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan
2. Menyerukan bahwa umat Kristen harus menjaga kekudusan hidup
Berbicara mengenai kekudusan hidup, maka Tiberias adalah gereja yang paling ketat menjaga aturan tersebut.
Arti Logo Tiberias
Logo Tiberias adalah gambar malaikat Tuhan "Kerub" atau bisa disebut juga "Kerubim/Kerubium".
Alkitab mencatat beberapa kali tentang Kerub. Saya coba mengambil dua ayat saja:
Kejadian 3:24
"Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan"
Ayat ini bercerita ketika Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, lalu Tuhan menempatkan kerub untuk menjaganya.
Alasan ditaruhnya kerub adalah karena Adam dan Hawa sudah berdosa.
Jadi, dalam hal ini Gereja Tiberias percaya bahwa kerub adalah malaikat yang bertugas untuk menjaga kekudusan suatu tempat.
Keluaran 25-26
Ada banyak tulisan tentang kerub di pasal ini (Keluaran 25:18-26:1, 31). Dimana kerub adalah malaikat yang image-nya ditempatkan di Tabut Perjanjian.
Dari sini bisa ditafsirkan bahwa:
1. Kerub untuk menjaga kekudusan
2. Kerub adalah tanda penyertaan Tuhan terhadap umatNya
Ajakan bagi jemaat
Apapun aliran denominasi Anda, maka sebenarnya kita harus percaya bahwa orang Kristen harus menjaga kekudusan hidupnya.
Itu sebabnya Pdt. Pariadji selalu menekankan ini berulang-ulang dalam khotbahnya, dimana dia berdoa "Kalau ada Pendeta yang hidup dalam dosa, maka pendeta itu tidak boleh berkhotbah di mimbar Tiberias; bahkan kalau hamba hidup dosa, hamba dilempar dari mimbar".
Maka doa saya, mari kita jaga kekudusan hidup.
-Ev. Gerry Tengker-
Senin, 25 Januari 2016
TUDUHAN SESAT: PDT PARIADJI DIADU DOMBA DENGAN AHOK
Tulisan dari seorang yang menggunakan akun palsu dari republika wordpress, menulis suatu bahwa Pdt Pariadji dengan Ahok. Berikut Petikannya...
BERITA PALSU YANG MENGANDUNG UNSUR KEBOHONGAN DAN FITNAH TERHADAP BAPAK GEMBALA SIDANG PDT YESAYA PARIADJI
JAWABAN KAMI, GEREJA TIBERIAS INDONESIA
5. Harian Republika yang asli ini juga mengatakan bahwa nama penulis blog ini adalah "Margaretha Mangunsong". Dan orang tersebut tidak ada hubungannya dengan Harian Republika.
6. Harian Republika bahkan akan mengajukan tuntutan hukum kepada penulis berita palsu ini.
BERITA PALSU YANG MENGANDUNG UNSUR KEBOHONGAN DAN FITNAH TERHADAP BAPAK GEMBALA SIDANG PDT YESAYA PARIADJI
”Ahok adalah orang yang jauh dari kasih TUHAN YESUS, ucapanya mencerminkan perangai kebusukan dibalik orang orang banyak, ia bersembunyi dibalik pembela’an kata kata membela hak-hak rakyat, namun mengumbar kata kata busuk yang tidak pantas didengar oleh anak anak Tuhan, jika ingin menjadi pemimpin Yang tegas tidak harus berkata kata seperti itu, contoh saja dua gubernur terdahulu Ali Sadikin dan Sutioso berkat jasa kedua pemimpin tersebutlah jakarta jadi lebih baik, kawasan penghijauan jakartapun terealisasikan, sarana masal transportasi busway pun dicanangkan, kepercayaan investor asing pun bergeliat, bahkan pembatasan bajajpun terlaksanakan, Alisadikin dan sutioso mereka adalah pemimpin yang tegas, cakap dan tidak korup namun mereka tidak pernah mengumbar kata kata binatang” Tutur pemimpin dalam sidang jemaat keagamaan Gereja tiberias ini sa’at diwawancarai oleh Harian Republika, minggu 22 maret 2015 lalu.
sejauh ini gubernur jakarta Basuki tjahaya purnama alias ahok memang selalu melemparkan kata kata kasar dan tidak pantas untuk di dengar anak anak negeri ini, mulai dari ucapan; ”nenek lo, pesundal pesundal, brengsek, serta bajingan kerap kali terucap dan disorot berbagai media massa di tanah air.
”jika ahok tidak mampu memimpin ibu kota, maka mundur saja, tidak usah berkata kata kotor, ahok harus mencontoh presiden pertama kita sekalipun ia adalah seorang muslim, beliau dengan gagahnya mampu membangun negeri ini dari aceh hingga papua dengan tegasnya,namun sekalipun ia tidak pernah berkata kata ”brengsek, nenek lo, dan bajingan” tambah Pdt Yesaya pariadji dengan nada bersemangat. Dirangkum dalam berbagai sumber
HarianRepublika.com
1. Jika Anda melihat, tulisan ini sebenarnya bukalah dikeluarkan oleh harian Republika, tetapi menggunakan wordpress. Jadi tulisan ini bukanlah tulisan jurnalisme.
2. Pdt. Pariadji tidak berurusan dengan politik praktis. Bahkan Jemaat Tiberias bisa mengetahui bahwa tulisan diatas sama sekali bukan gaya bahasa Pdt Pariadji. Pdt. Pariadji hanya memiliki tugas dan berita yang ingin disebarkan yaitu untuk mengajarkan Jemaat tentang kuasa Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. Inilah yang selalu dibahas dalam khotbahnya.
3. Pdt Pariadji tidak pernah melakukan wawancara dengan wartawan manapun dalam rangka memberikan statement tentang politik. Khususnya saat ini, urusan media diserahkan kepada juru bicara GTI, yaitu Pdt. Gideon Simanjuntak. Dan Pdt Gideon juga mengklarifikasi bahwa tidak ada wawancara yang dilakukan dengan harian/koran apapun.
3. Pdt Pariadji tidak pernah melakukan wawancara dengan wartawan manapun dalam rangka memberikan statement tentang politik. Khususnya saat ini, urusan media diserahkan kepada juru bicara GTI, yaitu Pdt. Gideon Simanjuntak. Dan Pdt Gideon juga mengklarifikasi bahwa tidak ada wawancara yang dilakukan dengan harian/koran apapun.
4. Harian Republika (yang asli) mengeluarkan statement, yaitu
5. Harian Republika yang asli ini juga mengatakan bahwa nama penulis blog ini adalah "Margaretha Mangunsong". Dan orang tersebut tidak ada hubungannya dengan Harian Republika.
6. Harian Republika bahkan akan mengajukan tuntutan hukum kepada penulis berita palsu ini.
Langganan:
Postingan (Atom)