Laman

Kamis, 29 Oktober 2015

5 SAKRAMEN DALAM GEREJA TIBERIAS INDONESIA

Sebelum saya menjelaskan tentang Sakramen yang ada di Gereja Tiberias, maka saya mengutip terlebih dahulu penjelasan mengenai Sakramen yang diambil dari Wikipedia:

Sakramen (bahasa Inggrissacrament), kata sifatnya yaitu sakramental (bahasa Inggrissacramental), dalam konteks tertentu dianggap sebagai suatu ritus agama Kristen yang mana merupakan perantara (penyalur) rahmat dari Allah (ilahi). Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang secara harafiah berarti "menjadikan suci". Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harafiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.
Sakramen-sakramen biasanya dilayankan oleh klerus (pada tahapan tertentu), dan umumnya dipahami melibatkan unsur-unsur yang terlihat dan yang tak terlihat. Unsur yang tak terlihat (yang bermanifestasi di dalam diri) dianggap terjadi berkat karya Roh Kudus, rahmat Allah bekerja di dalam diri para penerima sakramen. Sedangkan unsur yang terlihat (atau yang tampak dari luar) meliputi penggunaan benda-benda seperti airminyakroti, serta hosti dan anggur yang dikonsekrasi; penumpangan tangan; dimana semuanya diteguhkan dengan suatu pernyataan oleh pelayan sakramen.

Gereja Tiberias Indonesia, dibawah penggembalaan Pdt. DR. Yesaya Pariadji mempercayai 5 sakramen yang dilakukan:
1. Perjamuan Kudus
Ini merupakan ciri dari Gereja Tiberias, yang Tuhan berikan secara langsung kepada Pdt. Pariadji.
Dan dalam pengakuan iman, ketika Perjamuan Kudus diangkat, maka jemaat diajak untuk mengucapkan syahadat (pengakuan iman).
Berikut ini adalah syahadat Perjamuan Kudus Gereja Tiberias Indonesia:
I. KITA ANGKAT ROTI: YANG AKAN DIBENTUK MENJADITUBUH KRISTUS
“Inilah roti yang turun dari Sorga, inilah tubuh Kristus yang tergantung di atas kayu salib.”
1. Pertama: Yang memberikan keselamatan, yang memberikan hidup kekal di dalam Kerajaan SorgaDasar Firman Allah di dalam Yohanes 6:51 & 58 demikian: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
2. Kedua: Untuk menyempurnakan tubuhku agar sehat sempurna. Untuk menyempurnakan jiwa dan rohku dan agar dibangkitkan pada akhir zaman. Dasar Firman Allah di dalamYohanes 17:23 demikian: “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Yohanes 6:54 demikian: “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman”.
3. Ketiga: Inilah tubuh Kristus yang tergantung di atas kayu salib yang tertikam, tertombak, agar kami tidak terkapar di meja operasi, agar kami tidak terkapar di rumah sakit, agar kami tidak lumpuh, agar kami tidak pikun, tidak koma, dan tidak terkapar di rumah sakit atau ruang ICU. Aku tolak kanker, aku tolak tumor. Dasar Firman Allah di dalam Yesaya 53:3-5demikian: “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
(mari kita makan Tubuh Kristus)
_____________________________________________________________________________________

II. KITA ANGKAT ANGGUR: YANG AKAN DIBENTUK MENJADI DARAH KRISTUS.


Di dalam nama Tuhan Yesus, inilah darah Yesus Kristus yang tertumpah di atas kayu salib, sebagai perjanjian yang baru dan kekal.

1. Pertama: Yang memberikan pengampunan atas dosa-dosa kami dan kami semua berjanji untuk hidup di dalam pertobatan. Dasar Firman Allah di dalam Matius 26:27-28 demikian: "Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."
Ibrani 9:22 demikian: "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."

2. Kedua: Untuk menyucikan dan menguduskan kami, agar kami semua termeterai sebagai warga SorgaKami berdoa mempunyai rumah di Sorga dan di bumi. Dasar Firman Allah di dalam Yohanes 14:2-3 demikian: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Yohanes 17:22 demikian: “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”

3. Ketiga: Di dalam nama Tuhan Yesus, oleh darahNya, oleh bilur-bilurNya kita semua disembuhkan. Mulai hari ini kami semua tidak akan migrain, tidak akan sakit kepala, tidak akan vertigo, tidak akan pendarahan. Kami tolak sakit kista dan tumor, kami tolak sakit jantung, kami tolak sakit paru-paru, kami tolak sakit lever, kami tolak sakit ginjal, kami tolak sakit diabetes, kami tolak sakit hepatitis, kami tolak darah tinggi dan darah rendah, kami tolak penyakit kulit. Darah Kristus membalut dan menyembuhkan segala penyakitku (…sebutkan sakit anda masing-masing). Dasar Firman Allah di dalam Yesaya 53:5demikian: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
1 Petrus 2:24 demikian: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

4. Keempat: Di dalam nama Tuhan Yesus, Tuhan Yesus yang mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus ini lebih dari Roti Manna. Dasar Firman Allah di dalam Yohanes 6:30-3 demikian: "Maka kata mereka kepada-Nya: Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihat dan percayakepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: "Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan memberikan hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Keluaran 16:12-13,35 demikian: "...Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu. Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan." Ulangan 8:4 demikian: "Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini."

Bangsa Israel dengan Roti Manna menuju Tanah Perjanjian selama 40 tahun di Padang Gurun.
  • Pertama: Setiap hari, selama 40 tahun, tinggal makan tidur . Artinya, kami tidurpun diberkati.
  • Kedua: Dengan Roti Manna selama 40 tahun, setiap hari Jubah baru (baju baru). Artinya, kami mulia, siap terbang ke Sorga.
  • Ketiga: Dengan Roti Manna selama 40 tahun, setiap hari kasut baru (sepatu baru). Artinya, kami tidak jadi ekor, kami menjadi kepala. Kami tidak turun tapi naik. Kita tolak gagal, kami tolak miskin, kami tolak bangkrut, kita tolak kekurangan, kita tolak hutang-hutang pribadi.
(mari kita minum Darah Kristus)


2. Minyak Urapan
Gereja Tiberias selalu memadukan antara Minyak dan Anggur. Itu sebabnya setiap kali selesai mengadakan Perjamuan Kudus, selalu diikuti dengan Pemercikan Minyak Urapan ke Jemaat.
Ayat yang digunakan dalam Sakramen Minyak Urapan di Gereja Tiberias adalah:
Hakim-Hakim 9:8-9 --> Ayat yang menunjukkan bahwa Zaitun (bahan utama Minyak Urapan) selalu digunakan untuk menghormati Allah dan manusia.
Mikha 6:7 --> Menjelaskan bahwa Curahan Minyak mendatangkan Perkenanan Tuhan
Markus 6:13 "dan mereka (murid Yesus) mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka"
Yakobus 5:14 "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan"

3. Baptisan 
Baptisan yang digunakan di Gereja Tiberias adalah baptisan selam. Dalam baptisan yang dilakukan oleh Gereja Tiberias, maka sebelumnya jemaat yang akan dibaptis haruslah mengikuti konseling dan pelepasan.
Setiap kali Gereja Tiberias melakukan baptisan, maka jumlah orang yang dibaptis mencapai angka lebih dari 500 jiwa. Bahkan pernah suatu kali membaptis hampir 2.000 jiwa dalam sekali baptis.

4. Penyerahan Anak
Karena Gereja Tiberias percaya bahwa baptisan dilakukan oleh orang Percaya dan diselamkan, maka ketika jemaat memiliki anak dan anak tersebut belum bisa dibaptis, mereka akan menyerahkan anaknya kepada Tuhan. Sakramen inilah yang disebut dengan sakramen penyerahan Anak.

5. Pernikahan
Sesuai dengan pengertian sakramen dalam penjelasan di atas, dimana sakramen adalah suatu perantara rahmat Allah (wikipedia), maka Gereja Tiberias percaya bahwa Keluarga adalah perantara rahmat Tuhan bagi umatNya.
Sebelum melakukan Sakramen Pernikahan, maka jemaat yang mendaftar harus mengikuti proses konseling pra-nikah sebanyak minimal 4 kali. 
Gereja Tiberias sangat ketat dalam menjaga hukum tentang pernikahan, sehingga Gereja Tiberias bertanggung jawab untuk membekali jemaatnya agar bisa mengarungi bahtera rumah tangga di kemudian hari.

TIBERIAS MENJAWAB: KENAPA GEREJA TIBERIAS MENGADAKAN PERJAMUAN KUDUS SETIAP HARI

Di banyak kalangan, ada yang berkata gereja kami cukup unik karena mengadakan perjamuan kudus/ perjamuan suci setiap hari.
Jika dibandingkan dengan beberapa gereja pada umumnya, maka intensitas Gereja Tiberias dalam mengadakan sakramen Perjamuan Kudus, sangatlah besar. Di gereja lain, perjamuan kudus biasanya dilakukan sebulan sekali, ada yang 3 bulan dan ada juga yang 6 bulan sekali.

Berikut penjelasan, mengenai alasan Perjamuan Kudus dilakukan setiap hari di Gereja Tiberias Indonesia. Secara lebih spesifik, Perjamuan Kudus dilakukan di semua ibadah yang dilakukan, baik ibadah raya, ibadah kaum muda, ibadah Pendalaman Alkitab dan lainnya.

1. Penjelasan Alkitab

a. Sebagai cara hidup jemaat mula-mula
Hal ini sebenarnya sangat berhubungan dengan visi yang Tuhan berikan kepada Pdt. Pariadji untuk mengembalikan kuasa yang ada di gereja/jemaat mula-mula.
Kisah jemaat mula-mula dapat kita lihat dari Kisah Rasul pasal 2: 41-47.
ay. 42 "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu memecahkan roti dan berdoa".

Perhatikan kata "selalu". Dalam bahasa Inggris KJV digunakan kata "continously" yaitu secara terus menerus. Jadi seandainya Gereja Tiberias melakukan perjamuan kudus "SELALU" tentu saja hal itu tidak boleh dipermasalahkan, karena Alkitab juga mencatat peristiwa yang mendukung hal tersebut.

Mungkin Anda bertanya? Disitu kan tertulis "memecahkan roti", bukannya Perjamuan Kudus.
Penjelasan:
Memecahkan Roti memang selalu diartikan sebagai Perjamuan Kudus dalam Alkitab. Memecahkan Roti sama sekali bukan berarti "berbagi makanan" tetapi merujuk kepada Perjamuan Suci.

b. Perjamuan Kudus adalah benar-benar Tubuh dan Darah Kristus, sehingga melakukan Perjamuan Kudus juga sekaligus untuk menjadi Peringatan akan Kematian Yesus
Gereja Tiberias percaya bahwa tidak ada hal yang lebih indah dibandingkan dengan menyatu dengan Tubuh dan Darah Yesus.
Lukas 22:19 "...perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku".
Mengingat kematian Yesus tentu saja tidak bisa dilepaskan dengan kebangkitanNya. Dan melalui kematian dan kebangkitan, maka kita diingatkan bahwa kuasa dosa sudah dikalahkan, kuasa Yesus sudah mengalahkan semuanya, dan kemenangan terjadi bagi setiap kita yang percaya kepada Yesus.

2. Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan

Kalau dilakukan setiap hari, apakah itu tidak akan merusak kesakralan dari Perjamuan Kudus?
Jawab:
Kesakralan sebuah acara ibadah, sama sekali tidak bergantung dari seberapa sering kita melakukannya.
Apakah Anda yakin, jika Perjamuan Kudus dilakukan 2 kali dalam setahun, maka kesakralannya akan bertambah?
Kesakralan Tubuh dan Darah Yesus itu terjadi karena hati yang bersih dan iman yang percaya.

Ini sama seperti kalau ada orang bertanya "Buat apa doa tiap hari? Bukankah lebih baik setahun sekali, biar lebih khusyuk dan sakral?".

Jadi, tidak ada masalah dengan berapa seringnya Anda melakukan Perjamuan Kudus. Itu sebabnya setiap kali Perjamuan Kudus, Gereja Tiberias selalu membacakan ayat Alkitab untuk mengingat seberapa besar kasih Yesus sehingga rela mengorbankan Tubuh dan DarahNya.

Kenapa Perjamuan Kudus boleh dibawa pulang? dan ketika di rumah, keluarga boleh mengadakan Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh Ayah?
Jawab:

1 Petrus 2:9:
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri".

Ketika kita menjaga kekudusan, maka kita berhak untuk menyandang gelar yang ditulis di Alkitab sebagai Imamat /Imam yang Rajani. Artinya, dalam keluarga, seorang ayah bertindak juga sebagai imam. Dan Imam yang kudus berhak untuk membawa seluruh keluarganya mengerti tentang pesan dari pengorbanan Yesus melalui Perjamuan Kudus.

Senin, 26 Oktober 2015

GEREJA TIBERIAS MENJAWAB: TUDUHAN MENGHAMBURKAN UANG UNTUK PERAYAAN NATAL DI STADION UTAMA SENAYAN

Perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia yang akan diselenggarakan tanggal 5 Desember 2015 di Stadion Utama Senayan akan dilayani oleh Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia Pdt. DR. Yesaya Pariadji dan ibu Gembala Sidang Pdt. Darniaty Pariadji.

Seperti ibadah Natal di tahun-tahun sebelumnya, Tiberias selalu merayakan perayaan Natal di awal bulan Desember. Jumlah jemaat yang menghadiri perayaan tersebut meningkat dari tahun ke tahun mencapai angka 200.000 jemaat.

Lalu tiba-tiba ada banyak orang yang mengaku Kristen yang menuduh Gereja Tiberias menghamburkan uang dalam merayakan Natal. Kata mereka "buat apa merayakan natal besar-besaran, lebih baik uangnya disumbangkan ke orang miskin".

Jawaban Gembala Sidang, Pdt. Pariadji
Markus 14 menceritakan tentang seorang perempuan yang memecahkan buli-buli yang berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya.
Markus 14:8-9
"Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburanKu. ...Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia"

Penjelasan
1. Berapa banyak yang dikorbankan wanita tersebut?
Harga minyak tersebut adalah 300 dinar.
Alkitab mencatat bahwa 1 dinar sama dengan upah pekerja sehari.
Artinya 300 dinar sama dengan upah pekerja selama kurang lebih setahun (sesudah dipotong hari minggu dan hari libur).

Jika upah harian saat ini rata-rata Rp. 150.000, maka jika dikali 300 adalah Rp. 45.000.000,-

Bayangkan seorang perempuan menaburkan minyak seharga 45.000.000 Rupiah untuk Yesus.

2. Mengapa Yudas berkata "Mengapa tidak dijual dan diberikan kepada orang miskin saja?
Pertanyaan ini sama seperti orang-orang yang bertanya kepada Gereja Tiberias, "daripada buat acara natal, mengapa uangnya tidak buat bantu orang miskin saja?"
Yohanes 12:6
"Hal itu dikatakannya (oleh Yudas Iskariot) bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya".

Secara gamblang Alkitab menjawab bahwa orang yang bertanya demikian karena ada niat yang tidak baik. Mungkin saja para orang yang bertanya bukanlah orang yang benar memperhatikan nasib orang miskin, tetapi mungkin saja karena mereka diliputi rasa iri, karena setiap kali Gereja Tiberias mengadakan Acara Natal, selalu dipenuhi jemaat.


Kesimpulan
Gereja Tiberias merayakan Natal secara besar-besaran dengan tujuan:
1. Untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus, dan Gembala Sidang (Pdt. Pariadji) diperintahkan Tuhan untuk mengadakan acara ini besar-besaran.
2. Setelah sekian lama acara Natal dilangsungkan di Stadion Utama Senayan, ternyata cara seperti ini banyak menarik orang yang tidak percaya untuk hadir, karena lebih mudah bagi mereka untuk pergi ke Stadion Senayan daripada masuk ke gereja. Dan dalam pelayanan ibadah Natal, ada banyak orang bertobat dan menerima Yesus.
3. Mujizat dipraktekkan di acara Natal Tiberias.
Beberapa tahun yang lalu bahkan, ketika sekitar Stadion Utama Senayan hujan deras, tetapi di dalam Stadion Utama, tidak ada satu titik hujanpun. Bahkan banyak orang yang tidak percaya Yesus pun terkesima dengan kejadian itu, karena di luar Stadion hujan keras.


Mari berkumpul bersama Gereja Tiberias Indonesia, merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.

TUDUHAN TERHADAP GEREJA TIBERIAS: PDT. PARIADJI NAIK TURUN SURGA (INI JAWABAN KAMI)

Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia seringkali dituduh "naik turun surga".

Ini adalah tuduhan yang menggelikan, seakan-akan Pdt. Pariadji setiap hari pergi ke surga.

Fakta:
1. Bukti Alkitab
Bahwa Paulus pernah mengenal orang diangkat ke Sorga sewaktu dia masih hidup.
2 Korintus 12:2-4
"Aku tahu tentang seorang Kristen, ...orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu, entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia".
Jadi, Alkitab pun sebenarnya mencatat bahwa memang ada orang yang Tuhan izinkan untuk melihat sorga.

Lalu ketika pengalaman itu dialami oleh Gembala Sidang Pdt Pariadji, apa yang jadi masalah? Mengapa harus dipermasalahkan, bukankah memang ada catatan Alkitab dan tidak tertutup kemungkinan bahwa Tuhan memang menggandeng Bpk Pariadji ke Sorga.

2. Apa yang Tuhan sampaikan di Sorga kepada Pdt. Pariadji
Untuk mengkonfirmasi kebenaran ini, maka kita harus melihat tentang berita yang Tuhan sampaikan kepada Pdt. Pardiaji.
Berita tersebut adalah:
1. Harus mendirikan Gereja yang mengembalikan kuasa Gereja Mula-Mula (Disertai Mujizat)
2. Membawa jemaat untuk hidup Kudus
3. Mengembalikan Kuasa Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan

Dari seluruh berita tersebut, apakah ada berita yang memang melanggar Firman Tuhan?

3. Benarkah Pdt. Pariadji naik-turun Surga?
Pertanyaan ini sebenarnya berbau sinis yang diajukan orang-orang yang sudah antipati terhadap Gereja Tiberias.
Jawabannya: Ya, Pendeta Pariadji memang pernah naik ke sorga, dan itu merupakan inisiatif dari Tuhan Yesus. Dan tentu saja Pdt. Pariadji kembali ke dunia untuk menyampaikan pesan yang sebenarnya memang sudah ada di Alkitab dan sama sekali tidak bertentangan dengan Alkitab.

Tapi yang lebih penting dalam ajaran Gereja Tiberias bukanlah Pdt. Pariadji yang naik ke sorga, tetapi inti utamanya adalah BERITA yang harus disampaikan kepada jemaat.
Hanya saja beberapa orang terlalu cepat menghakimi Gereja Tiberias, dan berita ini dibesar-besarkan. Padahal ini hanyalah bagian kecil dari kesaksian Pdt. Pariadji dibanding dengan tugas utama Gereja Tiberias yaitu untuk menyerukan bahwa manusia (orang Kristen secara khusus) harus hidup dalam pertobatan.


AJARAN UTAMA GEREJA TIBERIAS: PELAJARILAH TERLEBIH DAHULU SEBELUM ANDA MENYERANG KAMI

Gereja Tiberias adalah gereja yang didirikan oleh seorang yang Tuhan panggil secara khusus, yang bernama Pariadji. Dunia keKristenan lebih mengenalnya dengan nama Pdt. DR. Yesaya Pariadji.

Tuhan memanggil Pdt. Pariadji setelah keluarganya (secara khusus istrinya, Darniaty Pariadji) mengalami kesembuhan dan muizat Tuhan.

Adapun perintah Tuhan kepada Bapak Pariadji adalah mendirikan sebuah gereja untuk membawa jutaan manusia berkumpul di Sorga. Sehingga yang menjadi corak utama Gereja Tiberias Indonesia adalah:

1. Pengajaran tentang Kekudusan
Sejak Gereja Tiberias didirikan, Gembala Sidang kami secara konsisten terus menyuarakan bahwa jemaat Kristen harus hidup dalam kekudusan.
Lepas dari Teologi apapun yang Anda punya, maka kita harus setuju bahwa kehidupan Kristen harus mencerminkan hidup Yesus.
Kekudusan bukan hanya penting, tetapi dengan menjaga kekudusan, kita bisa menjadi saksi hidup bagi orang yang belum percaya.
2 Korintus 3:3
"... bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup..."

Bahkan Gembala Sidang kami menerapkan disiplin yang ketat bagi setiap orang yang mengambil bagian dalam pelayanan Gereja Tiberias Indonesia.

Lalu mengapa kami disalahkan oleh Gereja lain ketika ajaran kami menekankan kekudusan hidup?
Gereja lain berkata bahwa kita diselamatkan bukan oleh perbuatan. Tapi Gereja Tiberias percaya, bahwa manusia diselamatkan karya Tuhan Yesus dan Iman orang percaya. Tetapi kekudusan harus dijaga agar keselamatan itu menjadi sebuah kepastian di akhir hidup kita.

a. Kekudusan itu untuk memproteksi kita
Segala perintah yang tertulis di Alkitab bukanlah hanya untuk melarang manusia, tetapi justru juga untuk menjaga manusia dari hal-hal dunia yang merusak.
Ketika kami melarang jemaat untuk tidak mabuk-mabukkan atau meminum minuman keras, tujuan utamanya adalah karena Tuhan mau kita jadi sehat.

b. Kekudusan itu adalah syarat mutlak bagi Hamba Tuhan di Gereja Tiberias Indonesia
Gembala Sidang, Pak Pariadji selalu berkata "Jika Hamba dosa, maka Hamba rela dilempar dari mimbar". Artinya setiap pelayan Tuhan yang jatuh dalam dosa, maka sebaiknya dia tidak boleh melayani lagi.
Dari sini terlihat seberapa kerasnya Gereja Tiberias menekankan kekudusan hidup.

2. Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan
a, Perjamuan Kudus
Setelah era Reformasi Gereja Tahun 1517, maka ada banyak aliran yang mengembangkan teologi tentang perjamuan.
Yang paling berpengaruh adalah ajaran Zwingli yang mengatakan bahwa Roti dan Anggur itu hanyalah lambang dari Tubuh dan Darah Tuhan, dan Perjamuan itu hanyalah acara seremonial untuk mengingat pengorbanan Yesus.
Tapi Gereja Tiberias percaya bahwa Roti dan Anggur yang diangkat, bukanlah lambang, tetapi benar-benar Tubuh dan Darah Tuhan Yesus.

- Aspek Sejarah
Bukankah orang yang mengatakan perjamuan kudus itu lambang adalah teologi yang berkembang setelah tahun 1517. Lalu mengapa kita tidak melihat kepada akar sejarah.
Perjamuan Kudus yang benar-benar diubah menjadi Tubuh Yesus dan Darah Yesus adalah apa yang dipercayai oleh Gereja mula-mula. Dan tradisi ini sampai sekarang masih di pegang teguh oleh gereja Ortodoks dan Katolik Roma.

b. Minyak Urapan
Ini adalah sarana lain yang digunakan di Gereja Tiberias.
Alkitab mencatat, ada banyak saran yang digunakan dalam melakukan mujizat.
Contoh:
-Petrus menyembuhkan orang hanya melalui bayangan. (KPR 5:15)
-Sapu tangan yang pernah dipakai Paulus untuk menyembuhkan orang (KPR 19:12)
-Yesus pernah menyembuhkan orang menggunakan ludah (Mrk 7:33)
Lalu apa masalahnya jika Gereja Tiberias menyembuhkan orang menggunakan Minyak Urapan?
Bukankah Yakobus 5:14 memang menerangkan agar kita mengoleskan minyak bagi orang yang sakit.

3. Pelayanan adalah Pengorbanan
Gereja Tiberias selalu menekankan bahwa ketika kita melayani Tuhan, maka kita harus rela berkorban.
Pengorbanan ini dilakukan oleh Gembala Sidang kami yang rela menjual asetnya berupa apotik yang besar untuk kemudian seluruh uangnya digunakan untuk membangun Gereja Tiberias di awal-awal pelayanannya.
Bahkan demi membangun Gereja, Gembala Sidang (Pak Pariadji) sampai rela mengosongkan seluruh rekening pribadinya agar gereja bisa dibangun.
Hal ini harus dimaknai, bahwa karena Tuhan sudah begitu baik terhadap kita, maka apa yang kita miliki secara materil menjadi tidak berharga lagi. Karena Yesus lebih berharga dari seluruh harta yang kita miliki.